Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS
Demam kelinci, juga dikenal sebagai tularemia, adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menyerang hewan pengerat, seperti kelinci, tetapi juga dapat menular ke manusia melalui gigitan serangga atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Baru-baru ini, Amerika Serikat telah mengalami lonjakan kasus demam kelinci. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus demam kelinci di AS telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, terdapat lebih dari 240 kasus dilaporkan di seluruh negara bagian.
Gejala demam kelinci pada manusia dapat bervariasi, tetapi biasanya termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, kelelahan, dan muntah. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi paru-paru, jantung, atau hati.
Pencegahan demam kelinci meliputi menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, menggunakan perlindungan saat bekerja di luar rumah, seperti sarung tangan dan masker, dan menghindari gigitan serangga dengan menggunakan repelan pada tubuh. Selain itu, vaksin untuk demam kelinci juga tersedia untuk mereka yang berisiko tinggi, seperti pekerja hutan atau peternak hewan.
Jika Anda mencurigai memiliki demam kelinci, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan demam kelinci biasanya melibatkan pemberian antibiotik selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.
Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di Amerika Serikat, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Dengan melakukan hal ini, kita dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan kita sendiri serta orang-orang di sekitar kita.