Konsumsi daging olahan bisa tingkatkan risiko demensia
Konsumsi daging olahan seperti sosis, ham, bacon, dan daging asap telah lama menjadi bagian dari pola makan banyak orang di seluruh dunia. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan ini secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena demensia.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal “American Journal of Clinical Nutrition” menemukan bahwa orang yang mengonsumsi daging olahan lebih dari 50 gram per hari memiliki risiko 44% lebih tinggi untuk mengalami demensia dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah yang lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Penelitian ini didasarkan pada data dari lebih dari 6.000 orang dewasa yang telah diikuti selama lebih dari 20 tahun. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi daging olahan yang tinggi terkait dengan penurunan kognitif yang lebih cepat dan peningkatan risiko demensia, terutama penyakit Alzheimer.
Meskipun hubungan antara konsumsi daging olahan dan risiko demensia belum sepenuhnya dipahami, para peneliti mencurigai bahwa kandungan bahan kimia seperti nitrat dan nitrit yang digunakan dalam proses pengawetan daging olahan dapat berkontribusi pada kerusakan sel-sel otak dan inflamasi yang dapat menyebabkan gangguan kognitif.
Selain itu, daging olahan juga memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, yang telah terbukti dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular sendiri telah terbukti menjadi faktor risiko utama untuk perkembangan demensia.
Meskipun temuan ini cukup mengkhawatirkan, penting untuk diingat bahwa demensia adalah penyakit kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk genetik, gaya hidup, dan faktor lingkungan. Namun, mengurangi konsumsi daging olahan dan menggantinya dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai dapat menjadi langkah yang baik untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah risiko demensia.
Dalam hal ini, penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan pola makan mereka. Dengan memperhatikan asupan makanan dan memilih makanan yang sehat dan bergizi, kita dapat membantu melindungi kesehatan otak kita dan mengurangi risiko terkena demensia di masa depan.