
Mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko
Kanker limfoma Hodgkin adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit. Gejala kanker limfoma Hodgkin dapat bervariasi tergantung pada stadium dan jenis penyakitnya. Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat diidentifikasi sebagai tanda-tanda awal penyakit ini.
Salah satu gejala kanker limfoma Hodgkin yang paling umum adalah pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher, ketiak, atau pangkal paha. Pembengkakan ini biasanya tidak terasa sakit, tetapi bisa menjadi lebih besar seiring berjalannya waktu. Selain itu, penderita juga dapat mengalami demam yang tidak kunjung reda, berkeringat di malam hari, kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas, dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker limfoma Hodgkin, di antaranya adalah:
1. Usia. Risiko terkena kanker limfoma Hodgkin meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada orang dewasa muda dan usia pertengahan.
2. Riwayat keluarga. Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker limfoma Hodgkin, maka risiko seseorang untuk terkena penyakit ini juga akan meningkat.
3. Infeksi virus Epstein-Barr. Virus ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker limfoma Hodgkin.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Seseorang dengan gangguan kekebalan tubuh, seperti infeksi HIV atau penggunaan obat imunosupresif, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker limfoma Hodgkin.
5. Paparan radiasi. Paparan radiasi, baik yang terjadi secara alami maupun akibat pengobatan radioterapi sebelumnya, juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker limfoma Hodgkin.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker limfoma Hodgkin, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Kanker limfoma Hodgkin dapat diobati dengan berbagai metode, seperti kemoterapi, radioterapi, atau terapi target, tergantung pada stadium dan jenis penyakitnya. Semakin cepat penyakit ini terdiagnosis, semakin besar peluang kesembuhan yang dapat dicapai. Jaga kesehatan Anda dan jangan ragu untuk memeriksakan diri secara rutin untuk mencegah atau mendeteksi penyakit sejak dini.