Siasat mengatasi “doom spending” menurut psikolog
“Doom spending” atau kebiasaan berbelanja tanpa perencanaan dan tanpa mempertimbangkan konsekuensi keuangan merupakan masalah yang sering terjadi di kalangan masyarakat. Fenomena ini seringkali dipicu oleh emosi negatif seperti stres, kecemasan, atau kebosanan. Hal ini dapat berdampak buruk pada kondisi keuangan seseorang dan menyebabkan masalah keuangan yang serius.
Menurut psikolog, siasat mengatasi “doom spending” adalah dengan mengenali dan mengendalikan emosi yang menjadi pemicu dari kebiasaan tersebut. Psikolog menyarankan untuk melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Sadari emosi negatif yang menjadi pemicu “doom spending”. Ketika merasa stres, kecemasan, atau sedang dalam kondisi emosional yang tidak stabil, coba untuk mengidentifikasi dan mengenali perasaan tersebut.
2. Temukan alternatif cara untuk mengatasi emosi negatif. Daripada langsung berbelanja untuk mengatasi stres atau kebosanan, cobalah untuk mencari cara lain yang lebih sehat dan produktif. Misalnya dengan berolahraga, meditasi, atau menulis jurnal.
3. Buat rencana keuangan yang jelas dan realistis. Dengan memiliki rencana keuangan yang terstruktur, Anda dapat lebih mudah mengendalikan pengeluaran dan menghindari “doom spending”. Tentukan prioritas pengeluaran dan alokasikan uang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
4. Berikan batasan pada diri sendiri. Tentukan batasan pengeluaran dan hindari godaan untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Ingatlah bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu datang dari benda-benda material.
5. Libatkan orang terdekat dalam pengelolaan keuangan. Mintalah dukungan dan bantuan dari keluarga atau teman terdekat dalam mengendalikan kebiasaan “doom spending”. Mereka dapat memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap disiplin dalam mengelola keuangan.
Dengan mengikuti siasat mengatasi “doom spending” yang disarankan oleh psikolog di atas, diharapkan Anda dapat mengendalikan kebiasaan berbelanja yang tidak sehat dan menjaga kondisi keuangan Anda tetap stabil. Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan uang, tetapi datang dari kepuasan dan keseimbangan dalam hidup.