IDI: Musim pancaroba berpotensi tingkatkan kasus DBD
IDI: Musim pancaroba berpotensi tingkatkan kasus DBD
Musim pancaroba telah tiba, di mana cuaca berubah-ubah antara musim hujan dan kemarau. Perubahan cuaca ini seringkali menjadi faktor utama dalam meningkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Institut Teknologi Deli (IDI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi peningkatan kasus DBD selama musim pancaroba ini.
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya berkembang biak di tempat-tempat yang memiliki genangan air, seperti selokan, bak mandi yang tidak tertutup, dan tempat-tempat lain yang memiliki air yang tergenang. Musim pancaroba yang memiliki cuaca yang tidak menentu dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
IDI mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama dalam menghilangkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan kelambu saat tidur, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh secara menyeluruh, dan menggunakan obat anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk.
Selain itu, IDI juga menyarankan masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan ruam kulit. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi akibat DBD.
Musim pancaroba memang seringkali menjadi musim yang rawan bagi peningkatan kasus DBD. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan serta kesehatan diri sendiri dan keluarga. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan kasus DBD dapat diminimalkan dan masyarakat dapat tetap sehat selama musim pancaroba ini.