
Praktisi kesehatan: Naiknya kasus DBD berkaitan dengan perubahan cuaca
Praktisi kesehatan di seluruh dunia semakin khawatir dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dikaitkan dengan perubahan cuaca yang terjadi belakangan ini. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti naiknya suhu udara, curah hujan yang tinggi, dan perubahan pola angin, dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus lebih aktif berkembang biak dan menggigit pada kondisi cuaca yang lembap dan hangat.
Selain itu, perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi perilaku manusia. Pada musim hujan, orang cenderung beraktivitas di dalam rumah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan risiko penularan DBD dari nyamuk yang berkembang biak di sekitar rumah. Selain itu, cuaca yang panas dan lembap juga dapat menyebabkan orang lebih sering berkeringat dan meninggalkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Praktisi kesehatan juga mengingatkan pentingnya melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko penularan DBD. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, seperti genangan air, memasang kelambu pada tempat tidur, menggunakan obat anti nyamuk, dan mengenakan pakaian yang menutupi tubuh.
Selain itu, praktisi kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi petugas kesehatan jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan ruam kulit. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius akibat DBD.
Dengan adanya perubahan cuaca yang semakin ekstrem, praktisi kesehatan perlu bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi peningkatan kasus DBD. Edukasi tentang pencegahan DBD dan penanganan yang cepat dan tepat menjadi kunci untuk mengurangi risiko penularan penyakit yang mematikan ini.